Sharfinaaulia
1 min readDec 24, 2020

Mencatat 2020

Genap satu minggu lagi nampaknya tahun akan segera berganti.
Mengulik 2020 yang terpatri di memori rasanya memang 2020 adalah spektrum kehidupan yang ajaib sekali
Babak belur sudah kita dihantam pandemi
Hingga siapapun terseok menepi
Olehnya kita dipaksa menikmati perayaan perpisahan dengan orang tersayang,
Para pencari pundi-pundi harus berhenti karena kehilangan ladang nafkah selama ini,
memaklumi keserakahan pejabat tinggi demi kepentingan sendiri

Konyol. Tapi memang begitu kelabu kisah di 2020 ada di tulisan ini.
Dalam pedih kita pantang larut, dalam sukacita apalagi.
Kelam menjadi lagu yang paling kita hapal liriknya tahun ini. Seakan kecewa tetap tinggal walau sudah pagi.

Bahkan kabar baik hanya datang sepintas lalu untuk memberi enegi kemudian pergi.

Berpegang pada harapan yang terus berputar di kepala sekaligus memantapkan hati.
Semoga kita lekas pulih dan semakin berani. Toh hanya matahari yang terbenam, langitnya masih sama.

Semoga juga tidak lepas harapan kita untuk hidup kembali. Dan berkali-kali aku doakan semoga beruntung kita semua di tahun depan.